Tuesday, November 19, 2019

Ngeri-ngeri Sedep! Pengalaman Naik Perahu di Telaga Menjer Wonosobo

Telaga Menjer adalah sebuah objek wisata telaga yang terletak di Desa Maron, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo. Jaraknya sekitar 18 kilometer dari Dieng, atau kurang lebih 45 menit perjalanan mobil dari Dieng. Tadinya saya tidak tahu tentang objek wisata ini, tapi Pak Teguh (driver trip Dieng kami) merekomendasikan untuk mengunjungi tempat wisata ini ketika kami otewe keluar dari area Dieng Plateau. Saya dan Daniel sih iya iya aja karena pas ngelirik jam juga masih jam 3 sore. Masih cukup waktu untuk explore 1 tempat wisata lagi. Ibarat dapat bonus malah, hehe, niatnya hari ini cuma wisata ke dataran tinggi Dieng eh dapat bonus wisata ke Telaga Menjer ๐Ÿ˜. 


telaga menjer
Telaga Menjer


Tiket masuk ke Telaga Menjer sangat murah meriah, yaitu sebesar Rp.5000 saja. Baik WNI maupun WNA harganya sama. Tarif ini berlaku setiap hari, ga mandang weekday atau weekend, dan buka mulai jam 8 pagi sampai 5 sore. Tempat parkirnya luas, ada toilet dan juga warung-warung di area parkirannya. Telaga Menjer ini letaknya terkesan agak tersembunyi dan memang tidak banyak wisatawan yang tau telaga ini. Semoga kedepannya Telaga Menjer makin populer dan makin banyak wisatawan yang datang. Apalagi rutenya searah dengan Dieng, jadi asik kan kalo abis dari Dieng sekalian ke telaga yang cantik ini. 


telaga menjer
Daniel gercep sat set jepret sana sini ๐Ÿ˜

telaga menjer
Telaga Menjer yang bening dan indah


Menurut sejarahnya, Telaga Menjer terbentuk dari letusan Gunung Pakuwaja di masa lalu. Kabar lain juga menyebutkan bahwa telaga ini dulunya ditemukan oleh orang yang berasal dari Desa Menjer. Itu sebabnya telaga ini disebut Telaga Menjer walaupun berlokasi di Desa Maron. Telaga Menjer terletak di ketinggian 1300 mdpl dan mempunyai luas 70 hektar. Udara disini sejuk sekali dan pemandangan telaganya sungguh luas dan indah, benar-benar menyejukkan mata. Air di telaga ini masih jernih dan bersih dengan kedalaman 45 meter. Di sekelilingnya terdapat banyak pepohonan dan perbukitan nan hijau ๐ŸŒฒ๐ŸŒณ. 


telaga menjer
Banyak pepohonan di sekeliling Telaga Menjer


Di Telaga Menjer, kita juga bisa uji nyali berpetualang menyusuri telaga ini dengan menggunakan perahu-perahu kecil yang disewakan. Harganya bisa nego dengan sang pengemudi perahu dan lebih bagus lagi kalau ada beberapa wisatawan sekaligus jadi bisa patungan, lebih hemat kan ๐Ÿ˜€. 


telaga menjer
Foto di pinggir perahu kayak gini tuh ngeri-ngeri sedep! ๐Ÿ˜†


Eniwei, saya dan Daniel memberanikan diri naik kapal karena penasaran pengen banget menyusuri dan mengelilingi telaga yang cantik nan bening ini. Sayangnya waktu itu tidak disediakan life jacket ๐Ÿ˜…. Sebelum naik perahu, kami berdoa dulu biar selamat dan tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Ya Daniel sih bisa berenang, tapi saya dan Pak Teguh kan gak bisa berenang jadi ya rada horor sih sebenernya ๐Ÿ˜†.


telaga menjer
View Telaga Menjer dari perahu ini memang bagus sekali


Okee deh, akhirnya perahu kecil kami pun mulai bergerak meninggalkan tepian dan berangsur-angsur semakin ke tengah. Saya yang tadinya cuma duduk-duduk saja di dalam perahu, akhirnya memberanikan diri keluar ke pinggir perahu untuk mulai mengambil foto. Sayang banget kan udah sampe tengah telaga eh ga ambil foto gegara takut oleng dan jatuh, hehe. Puji Tuhan, perahu kami aman aman saja dan berlayar dengan lancar jaya ๐Ÿ˜. Petualangan dengan perahu ini berdurasi sekitar 30 menit ๐Ÿšข. 


telaga menjer
Daniel menikmati pemandangan Telaga Menjer


Beberapa saat kemudian terlihat kumpulan awan yang warnanya semakin gelap, pertanda sebentar lagi hujan ๐ŸŒฆ. Cuaca terlihat mendung sekali, tapi untungnya perahu kami sudah hampir sampai ke tepian. Finally! We arrived safely! ๐Ÿ˜„ Deg-degan banget selama explore Telaga Menjer, ngeri-ngeri sedep, hehehe. Dengan hati hepi kami balik ke parkiran dan bersiap pulang ke Ungaran.


telaga menjer
Thank you, Telaga Menjer! ๐Ÿ˜


Terimakasih Pak Teguh dari IG Ojek Explore Semarang yang sudah mengantar kami trip ceria hari ini ke Dataran Tinggi Dieng dan Telaga Menjer ๐Ÿ˜€๐Ÿ‘. 


Location Map: Telaga Menjer

Visiting Dieng is Such a Fun Day Trip! Wisata Dieng dan Kulineran Mie Ongklok

19 November 2019, hari ini saya dan Daniel ngetrip ceria ke kawasan Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau). Sebelumnya di tahun 2014, saya sudah pernah ke Dieng tetapi waktu itu kurang bisa explore karena bertepatan dengan Dieng Culture Festival jadi macet parah dan terlalu banyak orang dimana-mana. Tapi saya tetep bersyukur waktu itu masih bisa ke Bukit Sikunir, Kawah Sikidang, Dieng Plateau Theater, dan Telaga Cebong. Nah sekarang saya ke Dieng lagi tapi hari biasa, ngarepnya sih gak terlalu rame gitu, hehe. Dieng berada di dua kabupaten di Jawa Tengah yaitu Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. 


Dieng
Spot iconic di Dieng

Untuk Trip Dieng ini, kami menggunakan jasa dari IG Ojek Explore Semarang sebesar 850 ribu untuk sewa mobil plus driver. Driver trip kami kali ini bernama Pak Teguh dan kami dijemput di Ungaran sekitar jam 7 pagi. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 3 jam dan kami sampai di Dieng sekitar jam 10an. Tiket masuk area Dieng adalah sebesar 10 ribu / orang, tapi di setiap objek wisata yang ada di Dieng ini, pengunjung masih harus membayar lagi. Objek-objek wisata yang kami kunjungi di Dieng kali ini adalah: Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Batu Pandang Ratapan Angin, Telaga Warna dan Telaga Pengilon (termasuk Gua Semar, Gua Sumur, dan Gua Jaran). Okee cuss yok mari kita mulai eksplor Dataran Tinggi Dieng ๐Ÿ’ช.


1. Candi Arjuna

Objek wisata Candi Arjuna adalah destinasi pertama kami di Dieng. Untuk masuk ke kawasan candi ini kami membayar tiket sebesar Rp.15.000 (WNI) dan Rp.30.000 (WNA). Tarif ini sudah termasuk tiket masuk ke Kawah Sikidang juga ya, jadi menurut kami cukup hemat. Mobil bisa diparkir di area parkir Candi Arjuna dengan biaya 5000 Rupiah saja. Candi Arjuna adalah candi Hindu yang dibangun pada abad ke-8 oleh Dinasti Sanjaya dari Mataram Kuno. Candi ini adalah salah satu candi yang paling awal berdiri di Jawa Tengah. Di kompleks candi ini selain Candi Arjuna, terdapat pula Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. Candi Arjuna letaknya paling utara dari deretan percandian di kompleks ini. Cuacanya sejuk sekali dengan pemandangan yang luar biasa indah.  


candi arjuna
Kompleks candi

dieng
Masuk kemari pakai sarung ๐Ÿ˜€

dieng
Candi Arjuna


2. Kawah Sikidang 

Kawah Sikidang adalah objek wisata kawah vulkanik di Dieng yang mengeluarkan gas belerang. Untuk berwisata di Kawah Sikidang disarankan memakai masker karena bau belerangnya sungguh menyengat. Lokasi kawah ini buka mulai jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Baik Candi Arjuna maupun Kawah Sikidang, keduanya berada di Kabupaten Banjarnegara. Dinamakan Kawah Sikidang karena letak kawah utamanya suka berpindah-pindah, seperti sifat hewan kijang yang suka lompat kesana-sini. Disini terdapat spot unik bernama Telor Rebus Kawah. Di spot ini, pengunjung bisa merebus telur di Kawah Sikidang. Kalau melapar disini juga bisa jajan aneka snack khas Dieng, salah satunya adalah jamur goreng. Lumayan sih buat ngganjel perut yang mulai keroncongan, hehe. Di luar objek wisata Kawah Sikidang sudah ada lapak-lapak souvenir yang menyambut kita. Kami membeli dua kaos bertuliskan Dieng, ya buat kenang-kenangan pernah kemari. 


dieng
Bisa rebus telur di spot ini

kawah sikidang
Kawah Sikidang

dieng
Jamur goreng

dieng
Mau beli kaos


3. Batu Pandang Ratapan Angin

Nah ini dia destinasi populer yang sangat instagrammable. Di objek wisata ini kami bisa berfoto dengan latar belakang pemandangan Dieng dari atas, termasuk view Telaga Warna dan Telaga Pengilon yang sangat indah. Untuk masuk ke lokasi ini, tarifnya sebesar Rp.10.000 (WNI) dan Rp.30.000 (WNA), dan parkir mobil biayanya Rp.5000. Batu Pandang Ratapan Angin ini adalah objek yang jangan sampai dilewatkan. Lokasinya di Dieng masuk ke Kabupaten Wonosobo dan memiliki ketinggian 2100 mdpl. Jadi mantap banget kalau foto-foto disini, apalagi pas cuaca cerah, joss gandoss. Oh ya, warna air Telaga Warna dan Telaga Pengilon berbeda walaupun letaknya bersebelahan. Hal itu karena Telaga Warna memiliki kandungan belerang (sulfur) yang cukup tinggi sehingga jika dilihat dari jarak tertentu, warnanya akan berbeda-beda. Tentu saja spot foto yang iconic di Dieng adalah di lokasi Batu Pandang Ratapan Angin ini. Selain itu, disini ada juga spot berfoto dengan burung hantu ๐Ÿฆ‰.


dieng
View Telaga Warna dan Telaga Pengilon dari Batu Pandang Ratapan Angin

batu pandang ratapan angin
Capek gaess, numpang duduk dulu bentar ๐Ÿ˜…

dieng
View dari Batu Pandang Ratapan Angin

dieng
Numpang duduk lagi ๐Ÿ˜

telaga warna
Indahnya view ini ๐Ÿ˜

dieng
Spot foto bareng burung hantu ๐Ÿฆ‰


4. Telaga Warna dan Telaga Pengilon 

Nah kalau tadi sudah melihat Telaga Warna dan Telaga Pengilon dari ketinggian, kini saatnya explore berjalan kaki ke Telaga Warna. Telaga Warna adalah objek wisata Dieng yang masuk ke wilayah Kabupaten Wonosobo. Untuk menuju ke telaga ini, tiket masuknya adalah sebesar Rp.12.500 (WNI) dan Rp.107.500 (WNA). Gileee tiket masuk untuk WNA harganya hampir 9 kali lipat, gaess ๐Ÿ˜‚. Tapi ya ga papa lah yaa, namanya juga once in a lifetime experience buat Daniel. Setelah membeli tiket masuk, kami mulai menyusuri jalan setapak untuk bisa sampai ke spot Telaga Warna. Sudah ada peta yang menunjukkan kita ada dimana dan sepanjang perjalanan bisa sekalian mampir ke spot Gua Semar, Gua Sumur, Gua Jaran, dan Batu  Tulis. Gua-gua ini biasanya dijadikan tempat meditasi. Akhirnya sampailah kami di Telaga Warna dan memang pemandangan telaga ini sungguh luar biasa kerennya. Warna hijaunya bener-bener memanjakan mata. Kami lumayan lama menikmati pemandangan di telaga ini. Warna air di Telaga Warna sering berubah-ubah. Kadang hijau, kuning, atau bahkan warna-warni seperti pelangi. Fenomena ini disebabkan karena adanya kandungan sulfur yang tinggi jadi ketika terkena sinar mentari, warna air di telaga ini tampak berwarna-warni ๐ŸŒˆ. 


dieng
Peta area Telaga Warna dan Telaga Pengilon

gua semar
Gua Semar

gua sumur
Gua Sumur

gua jaran
Gua Jaran

telaga warna
Yay, sampai kita di Telaga Warna ๐Ÿ˜

dieng
Mengagumi keindahan Telaga Warna

dieng
Disini udah mulai merasa lapar ๐Ÿ˜…

Puas jalan-jalan explore beberapa objek wisata di Dieng, sekarang saatnya cari kulineran khas Dieng, yaitu Mie Ongklok dan Carica. Kami mampir ke sebuah tempat makan bernama Kedai Ongklok Dieng. Berlokasi di Jl. Dieng Batur Km 0 Komplek Candi Arjuna Karangsari, Karangsari, Dieng Kulon, Kec. Batur, Kabupaten Banjarnegara. Rumah makan ini buka dari jam 7 pagi sampai 10 malam dan recommended untuk kulineran Mie Ongklok. Tak hanya mie ongklok, disini juga sedia menu-menu lain yaitu sate kambing, tongseng, sup iga sapi, ayam bakar, ayam penyet, bakso, nasi goreng, dll. Untuk minumannya ada kopi, milk tea, susu jahe, es carica, dll. Disini juga dijual mie ongklok instan, cocok buat wisatawan yang penasaran ingin mencoba masak mie ongklok sendiri dirumah.


kedai ongklok
Kedai Ongklok Dieng

dieng
Daniel udah gak sabar pengen segera mencoba Mie Ongklok ๐Ÿ˜

Menu makanan yang kami pesan di Kedai Ongklok Dieng adalah Mie Ongklok dengan topping Sate Kambing dan untuk minumannya kami pesan Es Carica. Mie Ongklok adalah mie kuning rebus khas Wonosobo dan sekitarnya yang dilengkapi dengan kol, daun kucai, dan kuah kental berkanji. Ongklok sendiri adalah keranjang kecil dari anyaman bambu yang dipakai dalam proses merebus mie. Hmmm, rasanya enak banget, gurih, dan ada rasa manisnya ๐Ÿ˜‹. Satenya juga empuk dan potongannya besar-besar. Satu porsi Mie Ongklok dengan topping Sate Kambing ini harganya murmer hanya Rp.20.000. Untuk es carica nya sendiri sangat segar dan rasa haus kami pun auto lenyap, hehe. Carica adalah buah khas Dieng dan di kedai ini satu gelas es carica dijual dengan harga Rp.9000. Kami juga membeli beberapa mie ongklok instan rasa Golden Cheezy dan Original untuk dimasak dirumah.


mie ongklok
Mie Ongklok dengan topping Sate Kambing ๐Ÿ˜‹

carica
Es Carica yang super segar

mie ongklok instan
Mie Ongklok instan

Okeee itulah catatan jalan-jalan kami di Dieng. Explore beberapa objek wisata yaitu Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Batu Pandang Ratapan Angin, Telaga Warna dan Telaga Pengilon (termasuk Gua Semar, Gua Sumur, Gua Jaran, dan Batu Tulis). Tak lupa kami juga kulineran khas Dieng yaitu Mie Ongklok dan Carica. 


dieng
Slese sudah wisata Dieng hari ini ๐Ÿ˜€

dieng
Thank you, Dieng! ๐Ÿ˜€๐Ÿ‘

Selanjutnya, dalam perjalanan pulang, kami mampir di sebuah lokasi wisata telaga yang jaraknya sekitar 18 kilometer dari Dieng, ya kurang lebih 45 menit perjalanan dengan mobil. Lokasi wisata tersebut adalah Telaga Menjer. Yuk cuss kita meluncur! ๐Ÿ˜ 


Location Map:

  1. Dieng Plateau
  2. Candi Arjuna
  3. Kawah Sikidang
  4. Batu Pandang Ratapan Angin
  5. Telaga Warna
  6. Telaga Pengilon
  7. Kedai Ongklok Dieng

Friday, November 15, 2019

Belajar Membatik di Museum Batik dan Kulineran Khas Pekalongan

Yuk jalan-jalan lagi ke luar kota naik kereta. Kali ini saya dan Daniel dolan ke kota Pekalongan, sebuah kota di Jawa Tengah yang mendapat julukan Kota Batik. Pekalongan adalah kota pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang menjadi bagian dari Jaringan Kota Kreatif UNESCO. Walaupun saya tinggal di Jawa Tengah, namun saya belum pernah berwisata ke kota Pekalongan. Jadi mumpung Daniel disini, saya ajak dia ke kota Batik ini. Pekalongan berjarak 101 km di sebelah barat kota Semarang. Kota ini dikenal sebagai Kota Batik karena batiknya mempunyai motif yang khas dan variatif. Langsung aja cusss ini catatan tripnya.


museum batik pekalongan
Museum Batik Pekalongan


Kami berangkat dari Stasiun Semarang Poncol jam 08:55 WIB dengan kereta Kaligung. Perjalanan ini tidak memakan waktu lama, hanya 1 jam saja dan pada jam 10:11 WIB kami tiba di Stasiun Pekalongan. Kereta Kaligung ini bersih dan luas, recommended buat yang mau berwisata ke Pekalongan. 


kereta Kaligung
Kereta Kaligung

kereta Kaligung
Yay, mau dolan ke Pekalongan

museum batik pekalongan
Di depan Museum Batik


Sesampainya di Stasiun Pekalongan, tanpa ba bi bu, saya langsung order GoCar untuk menuju ke Museum Batik. Yess, ini adalah tujuan wisata kami hari ini. Museum Batik Pekalongan beralamat di Jl. Jetayu No. 1, Panjang Wetan, Kec. Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51141. Museum ini buka setiap hari mulai jam 8 pagi sampai jam 3 sore. Museum Batik didirikan pada tahun 1972, tepatnya pada tanggal 12 Juli 1972. Wow ternyata sudah cukup lama yaa, saya nyesel kenapa baru tau museum ini sekarang, itupun saya tau karena ada kerabat saya yang mengunjungi museum ini bulan lalu. Saya pun auto penasaran dong, hehe.


museum batik pekalongan
Ruang Utama

museum batik pekalongan
Koleksi Lilin

museum batik pekalongan
Ini lo bedanya...


Museum Batik hanya berjarak sekitar 4 km saja dari stasiun, cukup dekat kan. Begitu sampai di depan museum, Daniel langsung minta difotoin, hehe. Kami membayar tiket masuk murmer sebesar Rp.5000 untuk WNI dan Rp.10.000 untuk WNA. Kebetulan ada seorang mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman UNY yang sedang magang sebagai guide di museum ini. Mbak tersebut langsung sumringah begitu tau Daniel orang Jerman. Kami pun diantar oleh guide tersebut ke setiap ruangan koleksi batik dan Daniel dengan hepi mendengarkan setiap penjelasan dari guide tersebut. Mantap sih mbaknya ngerti banyak soal batik di museum ini. Good job, mbak! ๐Ÿ˜


museum batik pekalongan
Mendengarkan tour guide dengan seksama


Museum ini memiliki koleksi batik sebanyak 1149 batik dari seluruh daerah di Indonesia. Didalamnya terdapat koleksi batik yang sudah berusia ratusan tahun, alat tenun tradisional, wajan batik tulis dan aneka bahan pembuat lilin atau malam, koleksi canting, ruang workshop batik dimana pengunjung bisa belajar membatik, ruang perpustakaan, dll. Berikut ini beberapa foto koleksi batiknya.


museum batik pekalongan

museum batik pekalongan

museum batik pekalongan


Terdapat tiga ruang utama didalam museum ini. Ruang utama dipakai untuk koleksi batik khas daerah pesisir Jawa, antara lain: batik Rembang, Cirebon, Pekalongan, dan Batang. Ada juga koleksi canting. Canting adalah alat yang digunakan dalam proses membatik. Berikutnya adalah ruang kedua yang dipakai untuk koleksi batik sumbangan pejabat, dan ruang ketiga yang digunakan untuk memamerkan koleksi batik dari berbagai wilayah misalnya: Banten, Garut, Madura, Indramayu, Kalimantan, dan bahkan Papua. Wow kereen, ini pertama kalinya saya melihat batik yang berasal dari luar Jawa. Nah karena memiliki koleksi dari berbagai daerah, maka ruang ketiga ini disebut juga Ruang Batik Nusantara.


museum batik pekalongan
Ruang Batik Nusantara

museum batik pekalongan
Ada taman yang kece

museum batik pekalongan
Sertifikat yang diperoleh Museum Batik

museum batik pekalongan
Koleksi Canting


Disini juga dijelaskan perbedaan antara Batik Tulis, Batik Cap, dan Kain Printing Motif Batik. Batik yang terbaik adalah batik buatan tangan yang menggunakan teknik tulis karena batik tersebut motifnya lebih dinamis dan variatif. Berikutnya, di ruang workshop, kami senang sekali bisa belajar membatik. It is all free! Yes, tidak dipungut biaya untuk belajar membatik di Museum Batik. Jadi bila sedang ke museum ini, jangan lewatkan kesempatan belajar membatik ya gaess ๐Ÿ˜Š. 


bule belajar membatik
Bule belajar membatik ๐Ÿ˜€


Daniel sebagai penggemar baju batik sangat antusias belajar cara membatik. Wajan, canting, dan lilin sudah dipersiapkan sebelumnya. Disini kami dapat kain putih sebagai media membatik. Mulai deh dengan sedikit nervous saya mulai menggambar dan melanjutkan dengan proses membatik. Ternyata memang tidak mudah gaess, harus sabar, hehe. Kami sangat menikmati proses tersebut dan akhirnya "karya" kami jadi juga. Ini hasilnya, ya harap maklum kalau tidak bagus, maklum kami tidak berbakat menggambar, hehe ๐Ÿ˜†. Karya membatik dari workshop ini bisa dibawa pulang. Buat kami, ini malah menjadi suvenir unik yang tak terlupakan.


museum batik pekalongan
Hasil "karya" kami ๐Ÿ˜…

museum batik pekalongan
Ndak bakat menggambar ๐Ÿ˜†


Oh ya, disini juga dijual suvenir, kita bisa membeli dompet, gantungan kunci, dan pernak-pernik lainnya. Kami membeli 2 dompet dengan motif batik yang bertuliskan Museum Batik. Keluar dari Museum Batik, kami menyeberang jalan dan foto-foto sebentar di Taman Batik.  


taman batik
Taman Batik di seberang Museum Batik


Perut mulai melapar dan kami melirik jam, oh ternyata memang sudah waktunya makan siang. Nah kalo berwisata ke Pekalongan, tak lengkap rasanya bila tak mencoba kuliner khas Pekalongan. Driver GoCar merekomendasikan sebuah tempat makan bernama Warung Makan "Tjukup". Alamatnya ada di Jl. Manggis No. 10, Pekalongan. Disini kami memesan menu khas Pekalongan yaitu Nasi Megono dan Garang Asem. Harganya murmer, untuk seporsi nasi megono harganya Rp.5000 dan seporsi garang asem harganya Rp.20.000. Harga terjangkau, rasa lezat dan enak, pokoknya recommended! ๐Ÿ˜€ 


kuliner khas pekalongan
Nasi Megono dan Garang Asem di Warung Makan "Tjukup"

garang asem
Penampakan garang asem dari dekat ๐Ÿ˜‹


Setelah kenyang kami lanjut dolan ke Pasar Grosir Setono. Disini kita bisa membeli baju batik dengan harga yang reasonable. Beralamat di Jl. Dr. Sutomo No. 1-2, Karangmalang, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan. Pasar batik ini buka setiap hari dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Jaraknya dari Museum Batik kurang lebih 5 km saja. Daniel membeli beberapa baju batik dan kami dapat diskon yang lumayan disini ๐Ÿ˜. 


pasar grosir setono
Bule belanja batik di Pasar Setono


Nah karena waktu kami di Pekalongan masih panjang, kami lanjut nge-mall ke salah satu pusat perbelanjaan di Pekalongan, yaitu Plaza Pekalongan. Plaza Pekalongan adalah pusat perbelanjaan terbesar di Pekalongan dan beralamat di Jl. Nusantara No. 5, Keputran, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan. Buka dari jam 10 pagi sampai 9 malam. Disini kami jalan-jalan melihat toko-toko di setiap lantai. Kami juga ke Hypermart nya dan seperti biasa Daniel paling hepi kalo lihat-lihat bagian grocery ๐Ÿ˜„. Kami membeli beberapa snack untuk cemilan nanti pas di kereta. Sekitar 30 menitan di mall ini, kami melapar lagi. Akhirnya kami ke CFC yang ada di mall ini dan memesan menu paket Californian Burger. Paket ini berisi chicken burger, french fries, dan coke. Sebelumnya saya belum pernah masuk ke CFC. Ini adalah pertama kalinya saya makan menu CFC ๐Ÿ˜…. 


CFC Pekalongan
Pertama kali makan di CFC


Tak terasa sudah sore, kami order GoCar untuk ke Stasiun Pekalongan. Jaraknya dari Plaza Pekalongan hanya sekitar 2,5 km. Kami naik kereta Kaligung yang berangkat jam 17:45 WIB dan sampai di Stasiun Semarang Poncol jam 19:00 WIB. 


stasiun pekalongan
Pulang ke Semarang dengan kereta Kaligung


Senang sekali kami hari ini piknik ke kota Pekalongan. Kami hepi bisa dapat kesempatan belajar membatik di Museum Batik, menikmati kuliner khas Pekalongan di Warung Makan Tjukup, membeli batik di Pasar Grosir Setono, dan jalan-jalan di mall terbesar di Pekalongan yaitu Plaza Pekalongan. Okee gaess, jadi itulah catatan one day trip kami di Pekalongan. Sekian dan terimakasih ๐Ÿ˜. 


Location Map:

  1. Museum Batik Pekalongan
  2. Warung Makan "Tjukup"
  3. Pasar Grosir Setono
  4. Plaza Pekalongan
  5. Stasiun Pekalongan