Linoleum Cut Printing Workshop at Tan Artspace Semarang

Yuk ah ikutan workshop yang nyentrik dan unik lagi 😁. Kali ini saya ikut Linoleum Cut Printing Workshop yang diadakan Honglulu Art (@honglulu.art) di Tan Artspace Semarang (@tan_artspace). Biayanya murmer, 90K aja. Mentornya ada 2 yaitu Kak Lukman dan Kak Lulu. Kami dapat modul dalam bentuk PDF, bahan dan alat sudah disediakan (bahkan chisel nya boleh dibawa pulang!), totebag, dan free drink berupa lemon tea dari Tandhok Iga Bakar dan Kopi (@igatandhok). Tan Artspace adalah bagian dari resto yang interiornya cantik ini 😏.  

Linoleum Cut Printing Workshop at Tan Artspace 💙

Penampakan Resto Tandhok Iga Bakar dan Kopi

Pesertanya memang cuma 3 tapi seru pol! Kami semua semangat belajar praktek linoprinting. Jujur saya baru tau jenis craft ini ya karena pas scrolling di ig, eh liat iklan workshop ini. Auto penasaran, langsung deh saya daftar, dan beneran ternyata seseru itu! Oke... berikut ini ulasannya 😀.

Demo linocut printing by Kak Lukman

Workshop dimulai jam 10 dan Kak Lukman langsung mengawali dengan demo memperlihatkan cara linocut printing yang baik dan benar. Wah ini bener-bener hal baru bagi saya 😀! Saya pun memperhatikan dengan seksama. Kak Lukman mengajari cara membuat pola diatas linoleum, mencukil menggunakan chisel (alat cungkil), mengaplikasikan cat / tinta offset, hingga mencetak gambar di atas totebag. Linoleum sendiri adalah bahan penutup lantai yang terbuat dari bahan alami seperti minyak biji rami, tepung kayu, serbuk gabus, dan bahan pengisi lainnya, yang umumnya dipasang pada backing kain atau kanvas. Linoleum juga dikenal sebagai bahan cetakan dalam seni grafis dengan teknik linocut. 

Alat dan bahan sudah disediakan 👍

Linocut printing adalah sebuah teknik cetak cukil yang menggunakan linoleum sebagai media transfer gambar. Untuk cat nya sendiri bisa menggunakan cat / tinta offset (cat grafis) dan thinner untuk mengencerkan cat. Berikut ini "perjuangan" saya mengikuti linoleum cut printing workshop 😁.

Menggambar pola

Kebetulan dari rumah saya gak siapin gambar atau pola apa yang mau dibuat, jadi saya ngasal aja bikin gambar kucing, bunga, dan daun-daun, hehehe. Kata Kak Lukman, pola saya ibaratnya tuh teknik naif, karena gambarnya seperti khas bikinan anak-anak 😅. Lanjut saya menajamkan chisel dulu dengan amplas sebelum mulai digunakan untuk mencukil.

Mencukil linoleum 😎

Eniwei, saya deg-degan dan nervous banget ketika mulai mencukil linoleum. Jadi ternyata gerakannya harus dari atas gitu untuk tangan kanan, terus mendatar dan mencukil sesuai pola. Tangan kiri tidak boleh berada di depan tangan kanan atau chisel, karena bisa kejadian chisel nya selip dan melukai tangan. Btw, ini kejadian di saya sih, hiks hiks. Pas udah mulai terbiasa mencukil pake chisel, eh malah selip dan mengenai jari tengah tangan kiri saya 😭. Untung Kak Lukman udah siap sedia hansaplast 😀. Katanya memang hal kayak gini kadang terjadi pada pemula. Tips dari Kak Lukman: saat mencukil, tenang dan pelan saja, jangan ditekan dan terlalu bertenaga. Karena kalau semakin bertenaga itu malah semakin melawan alias jadi berat proses mencukilnya.

Hasil linocut saya, hehe 😁

Akhirnya selesai juga saya mencukil. Ternyata asik juga lo gaess. Saya memotong ujung-ujung linoleumnya biar polanya keliatan gemes aja. Setelah itu, saya lanjut ke proses aplikasi cat offset menggunakan roller. Nah pas proses ini saya juga deg-degan, wkwk. Tapi saya pede aja mulai mewarnai linoleum menggunakan roller. Kebetulan cat yang disediakan hanya ada warna merah.

Mencoba linocut printing di kertas, percobaan pertama

Aplikasi cat menggunakan roller

Setelah yakin linoleum sudah tercover dengan cat semua, masuklah ke tahapan yang paling bikin deg-degan yaitu... pencetakan gambar ke totebag, gaess 😱 ! Buat uji coba, kami diajarin cara mencetak ke kertas biasa dulu. Ditekan-tekan juga biar warnanya tercetak dengan sempurna. Huhu, hasilnya ternyata punya saya kurang cat 😅, harusnya sih jangan ragu untuk mengaplikasikan cat yang banyak. Selain itu pewarnaan saya terlihat kurang rapi karena memang pas proses pencunkilan juga kurang rapi, yah maklumlah namanya juga pemula. Uji coba di kertas ini saya lakukan 3 kali. 

Percobaan terakhir, yok bisa yok

Hasil percobaan terakhir, kali ini sudah lebih rapi

Hasil percobaan kami

Inilah dia saatnya pencetakan gambar ke totebag! Taruh dulu kertas koran di dalam totebag supaya cat tidak tembus ke sisi lain totebag. Kemudian linoleum yang sudah diberi cat jangan langsung ditumplek ke totebag tapi ujung atas dan bawah dipegang dengan kedua tangan lalu ditaruh perlahan ke totebag. Setelah itu ditekan-tekan dengan roller supaya warnanya bisa tercetak dengan baik. Dan...lagi-lagi hasilnya... cat saya kurang gaess, wkwk 😅. Padahal kayaknya tadi saya ya udah banyak pake cat nya loh. Yo wes lah, markicob, mari kita coba lagi! Saya aplikasikan di sisi totebag yang lain dan hasilnya... not bad! Catnya sudah terlihat lumayan banyak dan rapi di pencetakan yang kedua ini. Yang pasti hasilnya sudah lebih mendingan dibanding pencetakan yang pertama tadi. Okee inilah hasilnya! 😍

Linocut printing on the totebag, yay! 😍

Foto dulu dong sama hasil karya workshop hari ini, hahahayy 😁

Thank you, Honglulu Art! 😘

Dijemur dulu sampai cat nya kering, kurang lebih 30 menit ⏰

Jujur selama workshop ini saya deg-degan mulu, wkwk. Ya gimana nggak. Proses pencukilan aja udah horor pol, salah gerak atau selip auto bikin jari saya terluka. Terus pas mengaplikasikan cat juga bikin deg-degan karena takut aja catnya kurang atau keliatan tidak rapi. Dan yang paling bikin deg-degan tentu saja adalah proses pencetakan ke totebag nya! Gak kebayang kan kalo misal pas mau naruh lino eh malah jatuh atau kesenggol atau lino nya lepas dari tangan. Duh bakalan auto gagal tuh, karena kan totebag yang dikasi juga cuma 1 untuk tiap peserta. Jadi kalau gagal ya bakalan nyesek sih, hehe 😆. 

Foto-foto dulu sambil nunggu cat di totebag kering 📸

Oh ya, cat nya akan kering dalam waktu kurang lebih 30 menit, jadi belum bisa langsung pulang setelah workshop. Nah, sambil menunggu cat nya kering, saya foto-foto dulu di resto ini. Kemudian saya order Bakmi Goreng Tandhok dengan harga 26K (+ tax jadi 28,6K). Porsinya banyak dan rasanya enak banget 😋! Menurut saya, untuk ukuran resto, harga tersebut masih terjangkau. Apalagi suasana di resto ini juga menyenangkan, enak buat nyantai dan ngelamun, wkwk 😄.

Bakmi Goreng Tandhok, enak banget! 😋👍

Perut kenyang, hati dan otak pun senang dapat ilmu baru yaitu linoleum cut printing. Puji Tuhan, hari ini super seru dan menyenangkan 💚.

Location Map: Tan Artspace (Tandhok Iga Bakar dan Kopi)

Baca Juga