Pada suatu Sabtu yang cerah, 7 September 2024, di kegiatan Line Dance bareng ibu-ibu, aku asal nyeletuk: "wah cuacanya bagus ya, enak nih buat jalan-jalan". Eh ternyata celetukanku langsung dijawab Bu Antok: "yok! sekarang aja yok!" Waduh, aku langsung kaget soalnya ga terbiasa jalan-jalan spontan tanpa rencana 😅. Akhirnya kami mutusin jalan-jalannya Sabtu, 14 September 2024 dengan tujuan trip ke Kopeng. Cuss berikut adalah catatannya... 😃
|
Siap narsis bareng hari ini 😂 |
Kami berangkat jam 8 pagi dari rumah Bu Rina (instruktur senam Line Dance kami) menggunakan mobil yang drivernya adalah keponakan Bu Rina. Namanya aja ngetrip sama ibu-ibu, otomatis amunisi makanan dan snack melimpah di mobil, wkwk 😁. Cuaca cerah banget, pokoknya emang bulan Agustus dan September itu paling enak buat jalan-jalan. Ungaran - Kopeng membutuhkan waktu kurang lebih satu jam dan kami langsung menuju ke destinasi pertama kami yaitu Merbabu Park.
|
Mulai memasuki area Merbabu Park, ada yang lagi camping
|
|
Jembatan menuju spot glamping |
Merbabu Park berlokasi di Jl. Umbul Songo, Cuntel, Kopeng, Kab. Semarang. Eh btw, entah kenapa ya aku selalu mengira Kopeng itu di Salatiga. Padahal Kopeng adalah desa di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang yang ngetop dengan hasil sayuran organik, tanaman hias, dan tempat-tempat wisata alam yang indah. Letak Kopeng ada di perbatasan antara Salatiga dan Magelang dan berada di lereng Gunung Merbabu. Hawa di Kopeng enak banget, sejuk dan dingin. Sebelumnya saya sudah beberapa kali ke daerah Kopeng, yaitu ketika berwisata ke Air Terjun Kali Pancur, Agrowisata Salib Putih, dan Kopeng Treetop Adventure Park.
|
Wisata glamping lagi ngetren gaess 😏
|
|
Foto di executive glamping Merbabu Park
|
|
Nunut foto wae, rak perlu nginep 😂 |
Di tempat wisata Merbabu Park, kami membayar tiket masuk sebesar 20 ribu rupiah. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan disini, antara lain: glamping, camping, keliling pake ATV, loncat-loncat di trampoline, naik kuda, santai di resto & cafe Skyhills, atau sekedar foto-foto cantik seperti yang kami lakukan ini.
|
Resto & Cafe Skyhills
|
|
Mbuh iki gaya opo 😁 |
Kayaknya sekarang konsep glamping lagi ngetren yaa. Glamping di Merbabu Park tarifnya lumayan juga, sebesar 600 ribu/malam. Ini juga pertama kalinya aku melihat sebuah tempat wisata dengan konsep glamping. Oke deh, puas foto-foto disini, kami lalu melanjutkan ke destinasi kedua kami di Kopeng yaitu Agrowisata Kopeng Gunungsari.
|
Memasuki area Agrowisata Kopeng Gunungsari, langsung disambut sayuran organik
|
|
View gunung oh indahnya 💙
|
|
Foto bareng terus pokoke 😁 |
Lokasinya gak jauh dari Merbabu Park. Jadi masih berlokasi di Jl. Umbul Songo juga. Tiket masuknya sebesar 25 ribu rupiah. Sesuai namanya, Agrowisata Kopeng Gunungsari ini berbasis pertanian. Disini kita bisa memetik buah jambu di kebun jambu secara cuma-cuma. Sayangnya, pas kami kemari, buah jambunya masih kecil-kecil alias belum matang di pohonnya. Ada juga beberapa sayur yang bisa dipetik dan dibeli langsung. Destinasi wisata ini menawarkan pemandangan keren dengan latar belakang Gunung Andong, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, dan Gunung Prau. Sama seperti Merbabu Park, Agrowisata Kopeng Gunungsari juga menyediakan fasilitas camping. Terdapat juga villa yang tarif permalamnya 750 ribu. Nah keunikan disini tuh adalah adanya amphitheater terbuka yang bisa disewa untuk menampilkan seni pertunjukan. Selain itu ada juga menara pandang yang bisa digunakan untuk menikmati view pegunungan. Obrolan lucu pun terjadi: Bu Antok nyeletuk: "yok naik menara pandang yok!" Kami pun semangat 45: "ayoook!!" Eh pas ngeliat menara pandang yang tinggi banget itu, tetiba kami ciut dan berasa males, wkwkw "aku dibawah aja, monggo kalo ada yang mau naik ke atas.." ...suasana pun auto hening sejenak, mengheningkan cipta... wkwkw sepertinya usia yang makin menua membuat kami males rempong naik ke menara pandang 😂.
|
Ngeri-ngeri sedep ngliwati jembatan ini 😅
|
|
Agrowisata Kopeng Gunungsari mantap! 👍
|
|
Ibu-ibu pada ngeliatin apa sih? 😸
|
|
Wajah sumringah bisa melihat alam lagi 😁 |
Puas foto-foto di Agrowisata Kopeng Gunungsari, ibu-ibu kompak pengen mampir ke Pasar Kopeng untuk membeli aneka buah dan sayuran murah. Di pasar ini aku beli tomat dan jeruk baby. Nah aku baru tau ada jeruk namanya jeruk baby ini. Cara mengkonsumsinya pun beda. Kalo jeruk pada umumnya tinggal dikupas kulitnya aja, tapi kulit jeruk baby itu tebel banget, jadi musti dipotong-potong pake pisau untuk bisa menikmati isinya. Rasanya manis dan enak banget. Di pasar ini juga ada makanan khas Kopeng yang lain, yaitu gethuk labu. Per besek nya cuma 15 ribu dan rasanya manis enak banget buat cemilan. Eniwei, mobil langsung penuh karena terisi aneka sayuran, buah-buahan, dan segenap oleh-oleh lainnya 😂.
|
Pasar Kopeng, buah dan sayur disini murah-murah bangets! 😍 |
Mungkin karena sedari tadi ngemil terus, kami ga cepet melapar padahal waktu sudah melewati jam makan siang. Tapi pas arah turun, kami melihat Waroeng ngGoenoeng dan Bu Antok nyeletuk: "eh itu enak lo restonya, harganya juga terjangkau". Oke deh mari kita makan siang disini. Aku memesan mie godok dan teh tawar. Untuk rasanya, jujur aku kurang cocok karena kayak ga ada asin-asinnya 😅, hiks, entah karena lupa dikasi garam atau bagaimana. Tapi aku nanya ke driver dan Bu Mira yang duduk disebelahku, jawabannya juga sama, kurang atau bahkan gak ada rasa asin. Oh ya, ada tulisan ini di Waroeng ngGoenoeng. Karena aku suka, aku foto aja.
|
Self-improvement vibe 😏 |
Karena masih jam 2 siang, kami memutuskan meluncur ke Salatiga untuk mencari wedang ronde. Nah aku juga baru tau kalo ada wedang ronde enak banget di Salatiga, namanya Ronde Sekoteng Jago. Lokasinya di Jl. Jend. Sudirman dan sudah buka sejak tahun 1964. Padahal aku dulu kuliah di Salatiga eh malah nggak tau tempat ini. Honestly, ini ronde paling maknyuss yang pernah aku makan. Makasih Bu Antok, udah traktir kita disini 😁.
|
Legend banget, since 1964
|
|
Ronde sekoteng termaknyus yang pernah aku makan 💛 |
Sebelum pulang ke Ungaran, Bu Antok minta dianter ke toko Roti Tegal untuk beli oleh-oleh. Aku juga baru tau tentang toko roti ini yang ternyata sudah buka sejak tahun 1950. Khasnya adalah roti kelapa. Ronde Sekoteng Jago dan Roti Tegal termasuk ke dalam Culinary Legend nya Kota Salatiga.
|
Roti Tegal, since 1950 |
Puas rasanya hari ini bisa mewujudkan jalan-jalan ke Kopeng dan Salatiga bareng grup senam Line Dance. Walaupun hanya beberapa orang yang bisa ikutan, tapi suasananya rame. Ditambah lagi banyaknya celetukan-celetukan lucu khas nenek dan emak-emak. Yoh sehat terus yoh biar kita bisa ngetrip bersama lagi 😄.
Location Map:
- Merbabu Park
- Agrowisata Kopeng Gunungsari
- Pasar Kopeng
- Waroeng ngGoenoeng
- Ronde Sekoteng Jago
- Roti Tegal
Baca Juga