Volunteering at Way Kambas Lampung - Part 2: Asyiknya Jadi Sukarelawan - travelingika.com

cat-header

Volunteering at Way Kambas Lampung - Part 2: Asyiknya Jadi Sukarelawan

Yeaah, melanjutkan catatan Volunteering at Way Kambas National Park Part 1, saya antusias sekali untuk membuat catatan Part 2 ini. Mari kita lanjut ke beberapa keasyikan lain yang saya lakukan dengan sesama volunteer di Way Kambas. Suatu malam, Milan yang iseng itu mau ngajarin kami main kartu namanya "A President". Dia ternyata bawa 1 pack kartu ditasnya dan kita semua dibuat penasaran sama permainan kartu dari Belgia ini. Dan mainnya ga sulit ternyata, seru dah.. yang kalah dapat hukuman semisal dicoret mukanya. Lucunya, yang ngajarin sapa..yang kalah sapa.. Hahaha si Milan yang awalnya ngajarin kita maen kartu malah kalah terus, wkwkwk.




Yang ngajarin maen kartu malah kalah terus

Abis lunch malah maen kartu lagi

Artis dadakan, laris manis dikalangan anak SMA

Ada beberapa kejadian lucu lain yang masih saya inget. Yang pertama,di suatu siang yang panas selepas makan, Jacky, Milan dan saya di samperin anak-anak SMA yang lagi rekreasi sambil belajar biota alam. Ternyata mereka minta foto bareng, haha si Milan laris banget diminta foto sana-sini. Jacky yang wise malah sempet kasi wejangan juga ke anak-anak SMA itu biar semangat studi, ciee.. cocok nih jadi motivator. Kelucuan kedua adalah waktu saya dan Jacky iseng pengen tau kayak apa sih rasanya digigit lintah. Mahout kami mengambil 2 lintah waktu kami melewati sungai yang banyak lintahnya itu dan menaruh lintah-lintah itu ditangan saya dan Jacky. Cuss,,makhluk jahanam itu berhasil menggigit dan menghisap darah kami. Rasanya? Sakit. Banget. Lintah-lintah yang semula kurus itu mendadak jadi gempal ndut setelah menghisap darah kami. Ternyata untuk melepaskan diri dari gigitan lintah itu ada caranya loh, ga bisa dilepas gitu aja. Abis dilepas pun, darah kami masih bercucuran sampai berjam-jam kemudian. Kata mahoutnya, kalau cepet membeku berarti kadar besi dalam darah bagus, tapi kalau lama berarti kurang zat besi. Saya becandain si Jacky terus karena darahnya lama banget membeku, hahaha. Dan masih banyak lagi kelucuan yang lainnya.

Atraksi gajah maen sepakbola

Museum di Way Kambas

Narsis didepan kandang gajah

Di Way Kambas National Park ada juga pertunjukan atraksi gajah lo. Biasanya penontonnya ya rombongan atau grup dari sekolah-sekolah. Disini kita bisa melihat aksi-aksi keren para gajah, seperti main sepakbola, main basket, dan segenap aksi-aksi wow lainnya. Kami terkesima lah pokoknya nonton pertunjukan atraksi ini. Selepas menonton atraksi gajah, kami diajak ke museum yang ga jauh dari lokasi atraksi ini. Disini terdapat info-info tentang gajah bahkan ada juga tulang gajah. Okee untuk menambah pengetahuan seputar gajah.

Sehari sebelum kami selesai jadi sukarelawan di Way Kambas National Park, ada beberapa tamu bule asal Amerika yang datang. Salah satunya seorang dokter hewan yang cantik dan baik hati, namanya Gabrielle. Gabrielle ini datang untuk memeriksa kesehatan gajah-gajah disini. Dia dan teman-temannya menginap di Ecolodge, tempat kami menginap besok. Besoknya kami packing barang-barang kami dan pamitan dengan semua mahout di Way Kambas. Huhu momen perpisahan memang selalu menyedihkan.. kami pun tuker-tukeran akun Facebook biar tetep bisa keep in touch. Bye for now, Way Kambas National Park *hiks hiks*.

Kabin kami di Ecolodge

Makan bareng di Ecolodge

Kami diantar ke Ecolodge, sebuah tempat menginap yang kece. Akhirnyaa..pindah tidur ke tempat tidur juga setelah berhari-hari me"lantai" di Way Kambas. Disini juga ada wifi gratis, langsung cuss kami hisaap itu wifi.. Berhari-hari tanpa internet di Way Kambas rasanya bener-bener omegot! Tapi sepadan kok dengan pengalaman mengurus gajah dan segenap keasyikan lainnya di Way Kambas. Esok harinya, kami jalan-jalan ke Kampung Bali. What?? Ada Kampung isinya orang Bali di Lampung? Iyaa.. pemirsah.. Yuk mari lanjut baca lanjutannya di Volunteering at Way Kambas Lampung - Part 3

Location Map: Way Kambas Lampung
Baca Juga