Currently feeling The current mood of travelingika at www.imood.com

Workshop Bahasa Isyarat, Belajar Berkomunikasi dengan Teman Tuli

Hari ini saya belajar hal baru yang menurut saya unik dan seru, yaitu bahasa isyarat ✋✌. Workshop ini diadakan oleh Eventsy bekerjasama dengan Peduli Isyarat Semarang (@peduli.isyarat.semarang) di Madam To Resto & Jajanan (@madamto_smg). Durasinya tidak lama, sekitar 2,5 jam saja dari jam 10 sampai 12.30 siang. Biayanya juga murmer hanya 105K. Lokasi restoran Madam To sangat strategis dan mudah ditemukan, tepatnya di seberang halte BRT Ngesrep Semarang. 

Keseruan praktek Bisindo 😃


Workshop Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia) di Madam To Resto 👆


Madam To Resto & Jajanan

Khas Eventsy, selalu pakai papan tulis estetik 😁


Eniwei, sesi curhat dikit ya 😆, foto-foto yang ada disini tidak banyak, karena tumben dari pihak Eventsy tidak membuat dokumentasi lengkap seperti workshop-workshop mereka sebelumnya. Tapi malah nungguin dokumentasi dari pihak resto Madam To (yang sampai sekarang juga belum jelas kapan akan dikirim). Rada disayangkan sih 😑, apalagi saya sudah santai banget gak banyak motret karena yakin soal dokumentasi Eventsy selalu mulus dan cepat seperti biasanya. Rada gelo gitu lo rasanya, apalagi untuk outfit kali ini, saya niat banget pake rok yang motifnya cantik, hiks 😅.

UPDATE 1: 1 minggu setelah workshop, resto Madam To mengirimkan dokumentasi workshop (setelah saya DM 2 kali). Tapi.... kok hanya sedikit 😐. Foto ketika games dan foto bersama di akhir workshop tidak ada 😆. Selain itu, dokumentasi video juga tidak ada sama sekali, hanya foto saja 🙈.

UPDATE 2: 2 minggu setelah workshop, Eventsy akhirnya mengirimkan dokumentasi video dan foto bersama! 😄 Yay! Tapi dari Madam To masih belum kirim dokumentasi foto ketika games dan semua video 😅. Yo wes lah yaa... yang penting sudah dapat file video dan foto bersama di akhir workshop. Itu sih yang paling penting 😊.

Cik Bebe siap mengajar kami hari ini 💪

Mentor kedua hari ini


Okeee balik ke workshop bahasa isyarat yes. Mentor kami bernama Cik Bebe, seorang teman tuli yang udah jago banget dalam hal bahasa isyarat. Baru tau ternyata orang-orang yang tuli lebih senang disebut tuli ketimbang tuna rungu. Terdapat beberapa tipe orang tuli, dari yang memiliki kemampuan dalam membaca gerak bibir dan berbahasa isyarat, sampai yang tidak mampu berbahasa isyarat sama sekali. 

Alfabet Bisindo


Untuk dapat berkomunikasi dengan teman-teman tuli, kita perlu memperhatikan beberapa hal berikut: Pertama, kita harus memperhatikan pencahayaan saat berkomunikasi. Kedua, jangan ada penghalang yang menutupi mulut. Ketiga, kita sebaiknya berbicara dengan normal dan jelas. Keempat, saat berkomunikasi, pastikan dapat melihat wajah dan gerakan bibir dengan baik. Usahakan jarak yang dekat kurang lebih 1 meter.

Saya ditunjuk memeragakan cara memanggil teman tuli 😺


Kelima, gunakanlah bahasa Indonesia yang mudah dipahami. Keenam, gunakanlah alat bantu yang mudah dipahami, misalnya hape, kertas, dan pulpen. Ketujuh, usahakan untuk dapat memberikan konteks atau contoh pada teman tuli mengenai maksud dari pembicaraan yang sedang berlangsung. Selain itu, ada tips tambahan yaitu sebaiknya kita melakukan gerakan bibir yang normal dan jangan terlalu membesar-besarkan setiap kata. Kemudian coba untuk mengulang pesan dengan cara atau kalimat yang berbeda. Hindari mengulang dengan metode yang sama karena hal ini malah akan menyebabkan orang tuli kebingungan.

Mendengarkan penjelasan Cik Bebe dengan seksama 👂


Berikut ini adalah beberapa etika bagi orang normal yang sudah paham dan dapat menggunakan bahasa isyarat: kita harus menghormati identitas mereka sebagai orang tuli. Mereka adalah individu dan bukan objek untuk dipelajari. Kita haruslah menghargai identitas dan budaya pengguna bahasa isyarat. Jangan menganggap mereka sebagai orang yang harus "diperbaiki" atau "dibantu". Sebaiknya kita juga selalu berusaha berkomunikasi dengan orang tuli tanpa perantara (langsung dengan bahasa isyarat). Orang tuli adalah pribadi / individu yang unik. Jangan memperkuat stereotype atau stigma negatif tentang tuli.

Memperhatikan dengan seksama 👀👂

Hormati pula privasi pengguna bahasa isyarat dan jangan mengintervensi percakapan yang sedang berlangsung antara orang dengan dengan teman tuli. Kita sebaiknya memberikan ruang dan waktu yang cukup untuk berkomunikasi, jangan terburu-buru dalam percakapan. Selain itu, kita juga sebaiknya selalu bersedia untuk mempelajari bahasa isyarat dan budaya tuli serta memahami lebih banyak tentang bahasa isyarat dan kebutuhan komunitas tuli. Yuk mari kita menjadi sekutu dan teman bagi komunitas tuli dengan mendukung hak-hak mereka dan meningkatkan kesadaran di masyarakat.

Terdapat 2 tipe bahasa isyarat yaitu Bisindo dan SIBI. Berikut ini perbedaannya:

Perbedaan Bisindo dan SIBI


Nah, apa sih keuntungan belajar bahasa isyarat? Banyak gaess! 😏Pertama, melatih dan mengembangkan kerja otak kiri dan kanan. Kedua, membuka kesempatan menjadi penerjemah bahasa isyarat. Ketiga, membantu dan berkomunikasi dengan teman tuli. Keempat, dapat mengekspresikan diri melalui gesture. Kelima, dapat digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh. 

Cik Bebe sedang memeragakan huruf Q

Memeragakan "rumah" 🏡


Cik Bebe mengajari kami bahasa isyarat dasar, yaitu alfabet, angka, salam, dan aneka dialog sederhana. Kami diajari beberapa dialog mudah untuk berkomunikasi dengan teman tuli menggunakan bahasa isyarat. Saya beberapa kali ditunjuk Cik Bebe untuk praktek memeragakan bahasa isyarat. Deg-degan sih tapi seru, hahahayy 😁. 

Praktek Bisindo, menanyakan nama

Dikoreksi Cik Bebe, ada gerakan yang berlebihan 😆

Cik Bebe mengajari gerakan yang benar dan pas 😍


Saya pun sekarang tau bagaimana menanyakan hal-hal sederhana seperti nama, asal, domisili, dan umur menggunakan bahasa isyarat. Selain praktek langsung menggunakan bahasa isyarat, Cik Bebe mengajak kami bermain aneka games sederhana. Wah pokoknya seru banget! 👍

Foto bersama 😍

Karena 1 foto tidaklah cukup 😏

Karena 2 foto tidaklah cukup 😁


Snack pentol dan honey lemon jelly drink dari Madam To Resto 😋


Tak terasa Workshop Bisindo ini selesai sudah. Kami berfoto bersama dan menikmati snack pentol & honey lemon jelly drink dari Madam To Resto 🍯🍋. Kami juga mendapatkan materi Bisindo dalam bentuk pdf dan e-sertifikat. Sebelum pulang, saya mampir dulu ke Swiss House yang letaknya persis di samping restoran ini. Saya jajan Choco Cheese Pastry dan Bakpao Ayam Chasiu. Bakpao nya enak banget dengan isian ayam chasiu yang mantap! 😋

Ga tau kenapa lagi suka banget foto di depan kaca 😅

Swiss House Setiabudi dan bakpao ayam chasiu nya yang lezat 😋


Terimakasih untuk workshop hari ini. Next ikut workshop apa lagi ya? 😼

Location Map: Madam To Resto & Jajanan

Baca Juga